Selasa, 20 November 2012

biografi BUNG HATTA Masa remaja (1918-1921) "tugas Bahasa indonesia SMA"


BIOGRAFI
Jong Sumatranen Bond
            Pada bulan januari tahun 1918 adalah peristiwa sejarah bagi hatta karena telah didirikannya sebuah perkumpulan yang diberi nama jong sumatranen bond di padang walaupun di padang baru saja didirikan namun para pemuda Sumatra menyambut dengan semangat kuat.
            Hatta sangat terpacu untuk dapat memajukan bangsanya terutama pulau Sumatra. Hatta pun teringat pribahasa yang sering disebut oleh guru ilmunya “Maluku masa lalu, jawa masa dating, dan Sumatra masa datang. Para pemuda Sumatra terutama hatta sangatlah ingin mewujudkan peribahasa gurunya itu.
Menjadi Pengurus JSB
Keterkaitan hatta kepada organisasi itu sangatlah besar. Ia rela sekolah sambil mengikuti perkumpulan organisasi yang terbentuk yaitu JSB(jong sumatranen bond). Di dalam organisasi tersebut hatta terpilih menjadi seorang bendahara, ia pun berusaha keras untuk memegang kepercayaan anggota JSB dengan penuh tanggung jawab. Hatta bertugas untuk mengumpulkan dana dari sumbangsih dari anggota maupun dari masyrakat. Hatta member pendapat agar dana dapat dikumpulkan atas dasar tanggung jawab bukan atas paksaan sehingga tujuan dapat berjalan dengan lancer sesuai dengan visi dan misi sebelumnya.
Bertemu Abdul Muis
            Kedatangan Abdul Muis ke Sumatra pada bulan agustus 1918 sangat mengesankan bagi hatta karena hatta dapat menambah ilmu terutama pada saat Abdul Muis berpidato. membuat hatta mulai berani bertanya tentang masalah yang dibahas dalam pidato tentang system kerja paksa. Hatta menanyakan dengan detail masalah yang tidak dipahami kepada gurunya Sutan Said Ali. Setelah diberi penjelasan hatta benar-benar menyimak dan memerhatikan ulasan dari gurunya sehingga ia dapat mengerti dan memahami.

Pergi Ke Betawi
            Tepat bulan mei 1919 hatta lulus ujian sekolah di MOLA sehingga ia pergi melanjutkan pendidikan di betawi dengan memilih Prins Hendrik school sebagai tempat menimba ilmu selanjutnya. Sebelum hatta pergi ia harus pamit kepada ayah gaeknya, setelah berpamitan ia siap pergi ke betawi dengan kapal KPM. Ia pergi ke betawi bersama pamannya saleh namanya. Kemudian sampailah ia di betawi, dipelabulan ia disambut oleh sahabatnya dahlan. Lalu, dahlan menyuruhku untuk tinggal di rumah sahabatnya karena ia tidak tinggal di betawi saat ini karena dahlan akan ditugaskan di Pontianak.
            Setelah sampai dirumah sahabat dahlan, seisi rumah menyambut dahlan dengan baik dan senang. Sahabat dahlan seorang raja bangsawan yang baik. Pada hari minggu hatta dan pamanya pergi kerumah keluarga mereka yang tinggal di betawi yaitu rumahnya Mak Etek Ayub yang seorang saudagar besar tetapi tetap bersikap sederhana. Hatta ber cerita bahwa ia akan bersekolah dagang lalu Mak Etek merespon dengan senang bahkan akan diajak ke kantornya.
Menjadi Murid PHS
            Hatta bersekolah di prins hendrik school (PHS) jurusan dagang. Di sekolah itu ada salah satu pelajaran kimia yang dimana pelajaran itu belum pernah didapatkan di sekolah sebelumnya. Douwes dekker yang sebagai guru kimia penyampaikan pelajaran dengan mudah dan dapat dimengerti sehingga hatta terkesan atas cara penyampaian pelajaran kimia tersebut. Hatta terpicu untuk rajin belajar dan rasa ingin tahu pada pelajaran kimia maupun pelajaran sejarah sehingga minat belajarnya kuat. Sangat banyak orang yang menyanyangi hatta terutama Mak Etek Ayub yang sangat mendukung 100%  dalam pendidikannya agar dapat mencapai keberhasilan di masa datang.
Lulus PHS
            Pendidikan hatta di PHS  sangatlah berjalan dengan lancar karena semua pelajaran dapat ia kuasai, sampai-sampai semua guru dapat tercengang melihat kecerdasannya. Pada bulan mei 2011 ujian akhir dilangsungkan ia dapat lulus dengan nilai yang memuaskan dari 21 murid lulus dan 3 murid gagal, hatta termasuk kedalam peringkat ketiga dari semua murid. Namun. Semua kerja keras terbayar atas pencapainya dari nilai hasil ujian akhir.
            Hatta sangat ingin melanjutkan pendidikannya di Rotterdarm, Belanda. Namun, sangat disanyangkan Mak Etek Ayub meringkuk di dalam penjara atas terlibatnya hutang hingga bangkrut. Padahal Mak Etek harapan dari hatta karena ia selalu membiayai pendidikan selama ini. Atas kejadian itu, hatta mulai bimbang sebabnya tidak ada lagi orang yang bias membantu biaya pendidikan, hatta bimbang dan ragu apakah bias bersekolah di Rotterdam, Belanda dengan uang pas-pasan.
Mencari Jalan Ke Belanda
            Beberapa lama kebimbangan hati hatta untuk mencari cara agar dapat melanjutakan pendidikan di Belanda. Lalu hatta teringat pada Tuan Duyvetter, ia langsung pergi kerumahnya. lalu Tuan duyvetter menyambut dengan ramah. Sehingga ia berani mengutarakan kalau ia ingin sekali pergi ke Belanda tetapi tidak punya biaya dan beasiswa juga sudah telat. Lalu tuan duyvetter member respon untuk pergi ke Tuan stokvia agar tuan Stokvia dapat membantu hatta.
Kemudian hatta langsung pergi kerumah tuan Stokvia, lalu mereka berbincang-bincang tentang Belanda kemudian hatta diberi saran cara hidup di Belanda dan mendapatkan besiswa disana. Setelah berbincang-bincang hatta membulat untuk pergi ke belanda. Sebelum pergi ke belanda hatta pamit kepada Mak Etek yang di dalam penjara.
Di Atas Kapal Tambora
            Sebelum hatta pergi, hatta menyempatkan diri untuk berpamitan kepada orang-orang kemudian oarng yang dipamiti hatta banyak yang member uang ongkos untuk berangkat ke ngri belanda. Padahal, hatta tidak mengharapkan pemberian tersebut. Orang–orang yang dipamitti hatta sangatlah mendukung kepergian hatta untuk menimba ilmu di negeri orang. Saat  di dalam perjalanan panjang kapal kambora ini sering berhenti untuk mengambil bahan bakar berupa batubara.
            Selama kapal berhenti, hatta sering berjalan-jalan sesaat untuk mengetahui salah satu kota di eropa lalu kapal melanjutkan perjalanan lagi. Hingga kapal itu pun, sampai di mulut sungai maas dan mulai menuju ke timur ke Rotterdam, Belanda.
Tiba Di Negeri Belanda
            Perjalana yang panjang di dalam kapal Tambora akhirnya berakhir, hatta tiba di negri belanda. Saat sampai di belanda hatta merasakan hatinya campur aduk, penuh haru,sedih bahagia,gembira,bangga,dan senang. Tanpa sengaja air mata hatta pun menetes, tetapi air mata hatta mengartikan rasa syukur tak terkiara kepada allah swt.
            Lalu hatta menekadkan dirinya untuk membangun masa depan gemilang dan masa depan bangsanya dengan menimba ilmu di belanda. Hatta pergi ke kota den haag,Belanda. Ia menginap di penginapan mahasiswa dari hindia belanda, biaya penginapan disana sangatlah cukup dan tidak membebaninya. Di penginapan tersebut hatta mendapatkan teman sekamar nazir pamontjak dan djoenaedi. Nazir dan hatta sering sesekali berbincang masalah masa depan tanah air Indonesia. Setelah lamanya mereka berbincang-bincang hati hatta tiba-tiba terasa berdebar-debar semakin kuat.
Sehingga hatta semakin semangat untuk mewujudkan cita-cita agar Indonesia dapat merdeka. Disana hatta mengikuti organisasi para mahasiswa dari Indonesia yang tinggal di Belanda. Para mahasiswa disana bersatu unutk menyatukan pola fikir dalam mewujudkan Negara Indonesia ialah Negara yang merdeka. Sejak itu hatta semakin berniat untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya agar dapat berguna bagi bangsanya.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar